Mencari pasangan tidaklah sesulit yang dibayangkan, jadi khusus para Jomblo jomblo jika mau berusaha Allah SWT pasti akan menunjukkan jalannya. Dalam ajaran islam, ada jalan mencari pasangan yang diridhoi untuk mencari jodoh yaitu dengan cara ta’aruf. Lalu, bagaimana dengan pacaran?
Tentu saja gaya pacaran tidak dianjurkan dalam agama islam karena tidak sesuai dengan syariat. Seperti yang kita bahas sebelumnya betapa ngerinya gaya pacaran jaman sekarang.
Meskipun pacaran dilarang, namun ternyata sampai saat ini masih banyak orang yang menikmatinya. Nah, alangkah lebih baik jika Kamu melakukan proses ta’aruf saja bila memang sudah siap untuk menikah. Selain lebih cepat dan hemat, Ta’aruf juga lebih seru lho. Bikin penasaran!
Nah Untuk menambah pengetahuan Kamu mengenai ta’aruf, yuk simak ulasan menariknya berikut ini.
Trend hijrah & ta’aruf
Perlahan trend hijrah menuju jalan yang lebih baik semakin berkembang saja. Terkhusus dakwah sunnah dikalangan kaum muda. Ya, meskipun masih banyak yang belum sadar untuk memperbaiki diri, dan menjauhi ibadah yang diada adakan, namun setidaknya hal ini merupakan suatu langkah yang baik guna menciptakan pribadi yang unggul dalam akhlaq dan ibadahnya kepada Allah SWT.
Untuk trend ta’aruf sendiri sebenarnya masih banyak yang belum paham secara utuh, namun OPTIMISLAH! karena faktanya semakin banyak yang mencari informasi bagaimana proses Taaruf dalam Islam yang sesuai sunnah dan menjalankannya. Seperti data yang tersaji diatas, yang Kami kutipkan dari Google Trend.
Karenanya jangan malah menganggap yang ikut Taaruf offline ataupun yang lewat media taaruf online adalah mereka yang ‘sisa sisa’ alias kesulitan mendapatkan pasangan. Melainkan mereka mereka inilah, yang hijrah dari yang haram (pacaran) ke yang halal (Taaruf) namun tetap luwes memanfaatkan media online sebagai sarananya.
Berikut juga pola kueri pencarian para pengguna Google untuk tema seputar Taaruf, yang ternyata menggambarkan mereka bukan sekadar mencari website website jodoh online semacam keyword “Taaruf Online”. Tapi justru mengarah pada Ilmu Taaruf yang sesuai syariat Islam tanpa Bid’ah.
Kenapa ta’aruf lebih menguntungkan dibandingkan pacaran
Ya, ta’aruf memang lebih indah dibandingkan pacaran karena banyak aspek positif yang akan didapatkan yaitu tidak terjerumus ke dalam zina, lebih efektif, hemat biaya, lebih adil, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Proses mencari pasangan dengan cara ta’aruf dapat menghindarkan Kamu dari perbuatan zina karena pada saat pertemuan ada pihak pendampingnya seperti orang tua atau orang yang dapat dipercaya.
Apabila di kias-kan, Taaruf adalah layaknya seorang montir mobil yang ahli memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar-menawar.
Ketika melakukan ta’aruf, seseorang baik pihak pria atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetil, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya.
Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri.
Kamu juga bisa mengetahui informasi mengenai pasangan dengan cepat, dalam artian tidak perlu menunggu berlama lama dalam PDKT. Kamu pun tak perlu menyiapkan banyak uang untuk berkencan wara – wiri karena islam melarang wanita dan laki-laki yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Pacarannya bisa nanti saja setelah menikah, bahkan sepulang kencan kamu bisa langsung bikin anak tapi ngak was was aib, asikkan.
Dalam ta’aruf juga dianggap lebih adil karena semua informasi mengenai kedua belah pihak harus transparan dan tidak ada yang disembunyikan, terlebih hanya laki laki bernyali saja yang memilih Taaruf. Sebab dalam prosesnya setelah Taaruf, Laki laki haruslah nadzor ke wali perempuan. Itulah yang menyebabkan ta’aruf lebih indah/menguntungkan dibanding pacaran.
Proses ta’aruf dalam Islam
Proses ta’aruf dalam islam dimulai dengan adanya niat untuk mencari pasangan. Kemudian jika sudah ada calonnya, maka buatlah proposal yang isinya mengenai diri Kamu secara lengkap, baik kelebihan maupun kekurangan. Semuanya harus dituliskan secara jujur. Setelah itu, serahkan proposal ke wanita yang ingin dita’arufi melalui perantara. Jika, sang wanita tertarik maka ia juga membuat proposal untuk sang laki-laki.
Jika keduanya bersedia, maka dilakukanlah pertemuan yang didampingi wali untuk bertatap muka dan bertanya mengenai apapun. Kemudian, lakukanlah sholat istikharoh untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Jika sudah mantap, barulah melakukan lamaran. Namun, jika tidak mantap, maka ta’aruf berhenti sampai disini.
5 Pertanyaan saat ta’aruf untuk calon suami sebelum menikah
Nah yang menarik adalah apasih Pertanyaan untuk calon suami sebelum menikah yang perlu calon istri tanyakan? Jangan sampai si dia bingung, bagaimana membimbing keluarga. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa jadi rujukan:
- Bagaimana Pemahaman Tentang Keluarga Serta Visi Misi Pernikahan. bertanya mengenai pandangan calon pasanganmu mengenai makna berkeluarga, baik dalam pandangan agama atau secara global. Karena dari situ kita akan tahu, seberapa besar pengetahuan dia akan makna keluarga. Dan tanyakan juga mengenai visi dan misinya, apakah kalian memang sejalan atau tidak.
- Bagaimana Ibadah Yang Dijalaninya. sudah berapa lembar bacaan Qur’anmu setiap harinya, atau mungkin ibadah sunnah apa saja yang biasa dia lakukan, dan berapa banyak sholat Dhuha dan Tahajud dilakukannya dalam sepekan? Apakah Kamu menjauhi Bid’ah? Atau malah mengikuti adat turun temurun.
- Bagaimana Pemahaman Tentang Peran, Hak dan Kewajiban Suami dan Istri. Kamu bisa menanyakan mengenai bagaimana sosok istri ideal baginya. Ini berkaitan erat dalam hal persepsi mengenai batasan, harapan dan mengenai berbagai hal terkait yang tak bisa lepas dalam peran sehari-hari
- Bagaimana Mengatur Emosi dan Konflik. Menikah adalah dimulainya ujian, Tak ada pernikahan yang luput dari konflik. Tanyakan hal apa yang biasanya memicu amarahmu (calon suami)?
- Bagaimana Caranya Mengatur Diri dan Keuangan. karena menikah berkaitan dengan kesiapan mental dan keuangan. Dan bagaimana ia mengatur kehidupannya sehari-hari serta keuangannya. Agar tidak salah sangka atau tersinggung. Apakah suami memahami Qs: At- Talaq ayat 7 berikut juga Surah An-Nissa ayat 5 dan 6 ?
- Cukup tanya apa yg membuatnya tertarik? Jangan tanya mengapa memilih saya, mengapa bukan yg lain, kan yg lain banyak yg jauh lebih cantik, lebih solehah, lebih pinter, lebih berada. Please, ini akan sangat menyinggung sang pria. Cinta tidak sesederhana pertanyaan itu. Kalau didesak, dia mungkin akan menambah hal-hal yg tidak perlu.
Biasanya bisa berupa visi misi ledepannya, ibadahnya, akhlaqnya, kerjaannya, kesukaannya dan ketidaksukaannya, kelebihan dan kekurangan.
Pertanyaan saat ta’aruf untuk calon istri
- Setiap laki-laki tentunya ingin mencari pasangan/pendamping hidup yang terbaik. Oleh karena itu, mengajukan pertanyaan untuk calon istri saat ta’aruf memang harus dilakukan.
- Gimana shalat lima waktunya?. pertanyaan utama adalah nanya gimana solatnya. Kalau solatnya baik nggak bolong-bolong, insya Allah itu satu tanda kalau dia bisa jadi makmum yang baik buat kita.
- Gimana kedekatannya dengan Ayah?. Ayah adalah cinta pertama anak perempuan. Kalau dekat dengan Ayah, dia mempunyai teladan yang baik dalam memilih calon suaminya. Jadi dia nggak salah milih kamu tuh. Tapi cek juga siapakah yang memimpin keluarga? Apakah Ibunya atau sesuai fitrahnya, “Ayah nya”.
- Sudah siapkah dia untuk mendidik anak? Tanya kesiapan dia dalam mendidik anak. Komitmen mendidik anak ini penting karena jawaban akhwat tentang pertanyaan ini bisa menggambarkan sejauh mana pemahamannya tentang hak dan kewajiban istri.
- Apa yang akan dia lakukan jika terjadi hal terburuk dalam pernikahan?. Coba deh tanyakan padanya bagaimana jika sewaktu-waktu bahtera rumah tangga kalian dalam kondisi terpuruk. Entah itu kita dipecat dari pekerjaan, sakit berkepanjangan, atau yang lainnya. Kepada siapa dia menggadu? BAHAYA kalau bukan ke orang yang faqih dalam adab dan ilmu syariat
- Tanyakan bagaimana selama ini dia mengelola uang? jangan sungkan untuk menanyakan bagaimana dia mengelola uang selama ini. Karena istri lah yang akan menjaga harta dan kehormatan suami.
Pertanyaan yang sederhana seperti bisa masak atau tidak juga penting untuk ditanyakan jika memang ingin memiliki istri yang pandai memasak. Kegemaran dan ketidaksukaannya pun tak boleh luput dari daftar pertanyaan Anda.
Rekomendasi Mawaddah Indonesia
Nah, bagi Kamu yang ingin melakukan ta’aruf namun belum ada yang cocok, silahkan bergabung dengan Mawaddah Indonesia yang sudah dipercaya. Disini Kamu bisa mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria dan yang lebih penting, dilakukan dengan cara yang sesuai sunnah.
Lakukanlah cara yang diridhoi oleh Allah SWT dalam mencari pasangan agar hidup Anda lebih berkah.