Adakah yang merasa keanehan dalam sejarah kita, sejarah Islam di nusantara(Indonesia). Sejarah yang konon katanya negara ini pernah besar lewat kerajaan hindu majapahit, yang juga konon katanya sang patih memiliki sumpah yang sedemikian aneh – sumpah palapa-.
Semakin aneh lagi negara Indonesia yang mayoritas menganut Islam, justru miskin peninggalan sejarah hindu. Bagaimana mungkin?
Saya yakin, kita pernah DICEKOKI teori masuknya islam di Indonesia di bangku sekolah. Dan uniknya teori masuknya islam tersebut HANYA ditulis di GELADAK KAPAL. Nah lho… seremeh itukah sejarah islam di indonesia!?.
Kisah yang ditulis oleh orang yang amat kontroversial “Snouck Hurgronje” dan kemudian justru diajarkan dibangku-bangku sekolah hingga akhirnya menghasilkan masyarakat yang kehilangan akar sejarahnya.
Di pagi ini kita akan mencoba mengulik tema yang rada serius ini dengan renyah, ditemani secangkir the hangat: teori kapan masuknya Islam ke Indonesia dan perkembangan islam di nusantara berikut dengan bagaimana penyebaran islam.
Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar dan PERNAH menjadi bangsa yang BESAR itu, ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang plus distorsi teori sejarah.
1. Teori Gujarat, Teori Orientalis Pemecah KeBhinekaan Indonesia
Siapa sangka justru teori besutan Snouck Hurgronje lah yang kondang dan dipercaya orang Indonesia. Hanya akibat sistem penulisan yang katanya berasal dari negara maju, sejarah masuknya Islam ke Indonesia mengikuti hasil penulisan sarjana Belanda. Padahal metode penulisannya dan bukti sejarahnya pun cukup nyeleneh dan amat lemah.
Teori gujarat dikomandoi orientalis ulung, Snouck Hurgronje. Didoktrinkan Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat,India. Menuurtnya Islam tidak mungkin masuk ke Nusantara Indonesia langsung dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di India.
Yang dijelaskan pula perkembangan Islam di daerah India yakni Gujarat.
Menurut anggapan Snouck daerah yang pertama dimasuki Islam adalah kesultanan Samudra Pasai, di abad ke-13 Masehi. Snouck pun tidak dapat menjelaskan antara masuknya Islam dengan perkembangan penyebaran Islam di Indonesia.
Demikian pula tidak mampu menjelaskan mazhab apa yang dianut di Gujarat dan di Samudra pasai menganut mazhab apa? pertanyaan yang seharusnya disadari adalah “Mungkinkah Islam begitu masuk ke samudra pasai langsung mendirikan kesultanan?”
Suatu kekeliruan teori yang tidak berhasil dijawab oleh Guru Besar Studi Islam dari Universitas Leiden tersebut.
2. Teori Makkah: Jejak Muawiyah di Abad ke-7 M
Dalam sebuah seminar di Medan tahun 1963 “Masuknya Agama Islam ke Indonesia”, Prof Dr. Buya Hamka dapat lebih menggunakan fakta yang diangkat dari berita Cina Dinasti Tang.
Bukti kuat yang disertai adanya peninggalan jejak Muawiyah, adapun waktu masuknya Islam ke Nusantara terjadi pada abad ke-7 M. Dalam beritanya dituturkan ditemuinya hunian wirausahwan arab Islam di pantai barat Sumatra, sehingga disimpulkan Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab yang dibawa oleh para pengusaha Arab.
Sementara kerajaan samudra pasai yang disangkakan Snouck baru didirikan pada abad 1275M atau abad ke-13M. Yang bukan awal masuknya Islam melainkan awal perkembangan mazhab Sya’fii di Indonesia.
3. Teori Persia:
Adapula teori yang lemah namun tidak digaungkan dan tidak pula dijadikan pakem layaknya teori Gujarat milik Snouck. Yakni teori Persia hasil pemikiran Prof. Dr. Abubakar Atjeh yang mengikuti pandangan Dr. Hosein Djajadinigrat. Dikatakan Islam masuk ke Indonesia lewat persia dan bermazhab Syi’ah (menyimpang).
Pandangan masuknya Islam ke Indonesia didasari atas sistem mengeja membaca huruf Al-Quran yang mirip dengan persia. Seperti yang sudah diduga teori ini cukup lemah karena:
- Tidak semua masyarakat persia menganut mazhab Syi’ah
- ketika pada saat Baghdad menjadi ibu kota Khilafah Abbasiyah, masyarakat dan pemimpinnya (umumnya) penganut Ahlul Shunnah wal Jama’ah
- Pengguna sistem baca persia dijawa barat bukan penganut mazhab Syiah, yang justru masyarakatnya menganut mazhab Syafi’i
4. Teori Cina: Kronik Klenteng Sam Po Kong
Adalah pendapat Dr. Slamet Muljana ditahun 1968 dalam “Runtuhnja hindu Djawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” yang mengatakan Sultan demak adalah peranakan Cina bahkan menyimpulkan bahwa para wali sanga pun peranakan cina.
Pendapat ini, bertolak dari Kronik Klenteng Sam Po Kong.
Misalnya Sultan Demak Panembahan fatah dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong bernama panembahan Jin Bun (nama Cinanya). Demikian pula dengan Sultan Trenggana disebutkan dalam nama Cina, Tung Ka Lo.
Bagaimana dengan Wali Sanga?
Yap, demikian juga mereka ‘bertransformasi’ yang antara lain Soenan Ampel dengan nama Cina Bong Swi Hoo. Soenan Goenoeng Djati dengan nama Cina, Toh A Bo.
Sebenarnya menurut budaya Cina dalam penulisan sejarah nama tempat yang bukan negri Cina, dan nama orang yang bukan bangsa Cina, juga diCinakan penulisnya.
Oleh sebab itu tafsir Prof. Dr. Slamet Muljana tergolong aneh.
Mengapa tidak seluruh pelaku sejarah dan nama tempat yang diCinakan ditafsirkan sebagai Cina semua? Sehingga tidak ada pribumi ataupun bangsa lainnya.
Apakah kita akan berkesimpulan pendiri Nahdlatoel Oelama, Hasjim Asj’ari dan K.H. Achmad Dahlan pendiri Muhammadiyah berasal dari Arab? karena namanya dari bahasa Arab
5. Teori Maritim
Berawal dari N.A. Baloch sejarahwan asal Pakistan, berpendapat masuknya Islam ke Nusantara akibat umat Islam memiliki navigator ulung dalam penguasaan maritim / kelautan dan pasar. Yang kemudian melalui aktivitas ini penyebaran Islam berlangsung di sepanjang jaln laut niaga di pantai pantai persinggahan pada abad ke-1 H atau abad ke-7 M.
Dijelaskan pula rentang waktunya, terjadi pada abad ke-1 H atau 7M, yang proses penyebaran dan perkembangan dakwah ajaran Islam ini berlangsung selama lima abad dari 1H hingga 5H atau 7M hingga 12M.
N.A. Baloch juga menjelaskan mulai abad ke-6 H / 13M terjadi pengembangan Dakwah Islam hingga ke pedalaman oleh masyarakat pribumi. Selain itu Aceh pada abad ke-9M yang diikuti di wilayah lainnya di Nusantara.
Nah, itulah sejarah masuknya Islam ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke-13. Yang diambil dari buku Api Sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara. Jika mengacu pada teori teori diatas, pemikiran mana yang kamu yakini?