studi kasus kalbe

Studi Kasus Cara Kalbe Meningkatkan Potensi Science Sejak Dini

Kalbe bukan saja mampu menekan harga obat disaat krisis seperti saat ini, tapi juga meningkatkan potensi science untuk Indonesia. Caranya unik! lewat sebuah acara award, cara unik ini dikenal dengan Kalbe Science Award, sebuah acara bagi scientist cilik. Tentu ini menjadi sebuah studi kasus yang unik bagi CSR kalbe.

Dikemukakan bahwa studi kasus oleh kalbe dimaksudkan untuk memberikan dorongan agar ilmuwan-ilmuwan cilik di Indonesia. Dari beragam kasus yang Kalbe berikan kepada peserta, tidak sedikit yang berhasil memecahkan rumitnya kasus yang Kalbe yang terkait dengan masalah umum. Yakni masalah yang peserta hadapi di lingkungan mereka sendiri.

Tidak heran hal ini telah menelurkan kesimpulan dari studi kasus Kalbe; dari kompetisi yang KJSA adakan setiap tahunnya, pengenalan iptek sejak usia dini telah menciptakan generasi cemerlang yang kian terasah.

Dari hasil acara yang telah dilangsungkan untuk keempat kalinya ini, ditemukan bahwa lewat studi kasus yang diselengarakan kalbe: “pentingnya meningkatkan pemahaman akan dunia sains dari mulai usia dini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan masyarakat semakin menyadari betapa besar peranan sains dalam mendukung terciptanya kemajuan berkelanjutan, kemandirian serta kemakmuran dari suatu bangsa”.

Tidak main-main, penjurian KJSA 2015 dari ujian kasus Kalbe berikan terdiri dari anggota dewan juri:

  • Prof. Ir. Nizam MSc.,D.I.C., PhD (Kepala Pusat Penilaian Pendidikan,  Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI),
  • Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, MA (Pakar Psikologi Pendidikan & Sekolah, Dekan Psikologi Universitas Indonesia),
  • Dr. Nurul Taufiqu Rohman, B.Eng, M.Eng  (Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, LIPI)
  • Ir. Ridwan Hasan Saputra, M.Si (Matematikawan, Pendiri Klinik Pendidikan MIPA).

Keren yah!!.. semoga studi kasus ini bisa dilengkapi dengan berbagai bidang ilmu lainnya.

Sebut di antaranya pemenang favorit KJSA 2015 adalah;

  • Rafi Yudha Hidayat dari SD Islam Al Azhar 29 BSB Semarang, judul karya Bag Overweight Sensor (BOS);
  • Alexander Fleming Setiadi dari SD Santo Yusup Bandung, judul karya Cara Sederhana Menentukan Jalan Berlubang yang Perlu Ditambal;
  • Bryan Tanamas & Fairuz Zabadi Asyrofany dari SD Semesta Semarang, judul karya HaKuDu (Hand sanitizer alami dari kulit durian);
  • Edward Pandji dari SD Intan Permata Hati Surabaya, judul karya SOLTIJA (Sol Anti Jamur);
  • Farah Dennisa Imarini & Aurora Btari Maharani PS dari SDN Kranggan 1 Mojokerto, judul karya Mesin Box Pencuci Telur Semi Otomatis;
  • Nabil Ibadurrahman Ervatra & Muhammad Ali Zainal Abidin dari SDN Rawamangun 12 Pagi Jakarta,  judul karya Soccer Math “Bima Kuat Kataku”;
  • Nurul Khorina Ilmi & Diva Tsabita Shabrina Aziz  dari SD Muhammadiyah Manyar Gresik, judul karya Cleaner Umbrella;
  • Saffana Rizqi Qinthara dari SD Muhammadiyah 2 Pontianak, judul karya Alat Pendeteksi Dini Asap Kebakaran Lahan dan Hutan;
  • Sharon Harjo Utomo dari Young Edu Sains Surakarta, judul karya Peringatan Dini Gas Habis

 

Leave a Comment

Saya Baru Aja Dapat Ilmu MAHAL, Kebayang Kalau Bocor Ke Orang. Kamu Mau?