Disebutkannya pentingnya tidur, terlihat dengan dibahasnya perihal ini dalam Al-Quran.
“Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya…” (QS. An Naml:86)
Demikian pula berdasarkan hadish shahih HR. Bukhari no. 568
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobro-ngobrol setelahnya”
Sebab pentingnya kita untuk beristirahat (tidur) maka Allah S.W.T pun memberikan panduan posisi tidur yang baik dan benar lewat nabinya, nabi Muhammad S.A.W.
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang. Supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya” (QS. Al Qashash: 73)
Beruntung bagi umat Islam, tidak ada yang siasia baginya bahkan dalam waktu tidur sekalipun. Rasulullah tidur diawal malam namun bangun di sepertiga malam terakhir. Keseimbangan tidur adalah yang diajarkan rasulullah, tidak kurang maupun tidak melebihi kebutuhan.
Beristirahat dengan posisi tidur yang baik dan benar ala Rasulullah adalah tidur diatas lambung sebelah kanan dan Rasul pun tidak menyukai tidur telungkup.
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata: Suatu ketika tatkala aku tidur didalam masjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup. Lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkata:
Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah. Maka aku pun mengangkat kepalaku. Ternyata beliau adalah Nabi SAW. (HR. Bukhari 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723).
Kelebihan posisi tidur Ala Rasulullah kini telah dibuktikan dalam penelitian Ilmiah yang sekurangnya ada 6 manfaat posisi tidur ala Rasullulah.
1. Mengurangi beban jantung
Saat tubuh miring ke sebelah kanan diatas lambung, cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah) yang dapat meringankan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung. Karena aliran darahnya rendah, hal ini mengakibatkan denyut jantung akan melambat dan tekanan darah juga menurun.
2. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas
Posisi miring ke kanan saat tidur bisa meningkatkan keluaran getah pancreas, Aliran chrime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, kalau aliran itu lancar, maka hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu.
3. Merangsang Pembuangan Kotoran (BAB)
BAB secara lancar tentunya berpengaruh baik bagi kesehatan, di dalam tubuh ini ada proses pencernaan makanan, proses tersebut pasti menyisakan sisa yang tidak baik bagi kesehatan kalau terus tertimbun di dalam butuh. Jadi kotoran dan sisa-sisa tersebut perlu dikeluarkan, dan salah satunya adalah dengan BAB yang dapat dirangsang dengan posisi tidur ala nabi Muhammad S.A.W.
4. Penyerapan gizi yang Optimal
Saat tidur pergerakan usus meningkat, dengan posisi tubuh menghadap kekanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama. Itu karena posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama ini memungkinkan penyerapan yang optimal. Jadi penyerapan gizi-nya lebih sempurna.
5. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang menjadi saraf segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya-bahaya yang dimaksudkan di sini meliputi pengendapan bekuan darah, peningkatan kecepatan atherosclerosis, lemak, asam sisa oksidasi atau penyempitan pembuluh darah.
6. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil ketimbang paru-paru kanan, Saat kita miring ke kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Ini tidak akan menjadi berpengaruh bagi kesehatan, karena paru-paru kanan lebih besar, jadi tidak masalah kalau agak ditekan oleh jantung hal ini lah yang menjaga kesehatan paru paru kita.
Sudah tidur sesuai sunnah?