Tidak! bukan berarti membuka toko di marketplace berarti menjadi sial, hina, apalagi nista..hehe. Karena faktanya situs jual beli online alias marketplace semacam Bukalapak dan Tokopedia bisa membantu memberikan banyak keuntungan bagi penjual di daerah, menjadi salah satu sumber pendapatan sampingan anak kuliahan bahkan menumbuhkan jumlah entrepreneur online. Bahkan kini juga ada jasa pembuatan website marketplace
Tapi… coba tanya ketika belanja online di marketplace, apa yang sobat kamu ingat. “Nama merchantnya atau Tokopedia/Bukalapak?“..
..Nah, Paham kan?
Untuk pebisnis online pemula atau mungkin ibu ibu yang ingin menjajal jual beli online dengan sistem eCommerce maka membuka toko online di marketplace akan sangat membantu. Terlebih kendala pembayaran baik itu konsumen yang dilema, malas beli karena terkena charge lebih saat transaksi antar bank hingga masalah keamanan dan kepercayaan transaksi.
Disitulah marketplace alias situs jual beli seperti Bukalapak dan Tokopedia mengambil peran. Peran jasa REKBER. Mereka menjadi jembatan antara seller dan buyer yang masih merasa asing dan merasa kurang nyaman untuk bertransaksi tanpa bertemu.
Singkatnya, mereka mengambil peran sebagai si orang kepercayaan, yang bisa diandalkan pembeli untuk menjaga transaksinya. Karena Anda pemilik toko online belum mampu memberikan SECERCAH SUGESTI RASA AMAN saat berbelanja online.
Untuk Tokopedia sendiri sebenarnya mencoba untuk mengambil posisi sebagai si serba ada.
Mau apa carinya ya di Tokopedia…
Sementara Bukalapak memilih posisi sebagai tempat jual beli online terpercaya. Lalu dimana letak perangkap mengerikan yang saya sebutkan diatas? Berikut …4 Bentuk Perangkap Mengerikan Jika Anda Membuka Toko Online di Marketplace
1. Harb Al’asear (persaingan harga)
Atau dalam istilah barat dikenal dengan perang harga alias adu murah. Saya bersama tim Biz.deerham dan beberapa teman dari Depoklik.com mencoba untuk melakukan riset. Dimulai dari bertanya ke para seller hingga ikut berjualan di salah satu situs jual beli online.
Hasilnya mengejutkan…
Konsumen sangat price sensitive, meskipun ada saja pembeli yang nyangkut ke merchant dengan produk yang harganya lebih mahal tapi perbedaannya sangat ekstreem.
Ditambah lagi faktor branding tidak memiliki banyak pengaruh berarti terhadap penentuan harga. Mayoritas pembeli di marketplace cenderung memburu harga semurah mungkin.
Hal ini sejalan dengan Strategi pertama mereka si pemilik marketplace yakni membuat market place menjadi tempat tujuan utama untuk mencari barang dengan harga paling murah. Karena yang jual banyak, maka yang dilihat dari konsumen adalah harga termurah.
2. Anti Branding, Anti Loyal Customer
Seperti statement yang dikatakan Tuhu Nugraha (SEO upnormal pingfans), toko toko di marketplace akan saling beradu harga, service, bahkan bonus. Sehingga bagaimana reputasi suatu merchant tidak akan berdampak signifikan.
Demikian pula dengan keberadaan para merchant di situs jual beli online. Dimata dan ingatan pembeli, eksistensi merchant akan tergantikan dengan nama marketplace, semisal Bukalapak atau Tokopedia.
“Beli Sepeda di Bukalapak, Beli Baju di Bukalapak, Beli Alat mancing di Tokopedia…lalu dimana nama merchant Anda? kok ngak disebut”
Sehingga tidak heran kalau rada jarang konsumen yang cukup loyal untuk beli berulang kali di toko merchant yang sama.
Ibaratnya pasar tanah abang, pembeli banyak yang tidak hapal nama tokonya. Mereka hanya sibuk membandingkan mana yang murah dan beli. Besok lagi datang ke pasar yang sama, bisa beli di merchant yang lain.
3. Tanpa Kontrol
Sebagai seorang pebisnis tentu ingin memilii kontrol sepenuhnya. Barang apa yang ingin di jajakan, “Seberapa banyaknya pengunjung ke toko online Anda?“, “Barang mana yang tidak dilirik konsumen dan apa sebabnya?” hingga “Promosi dari kanal mana yang paling efektif mendatangkan buyer?”
Keleluasaan kontrol diatas tidak bisa didapat penuh, jika Anda membuka toko online di marketplace. Misalnya saja dalam hal promosi:
Bukalapak maupun Tokopedia belum mensupport fitur facebook pixel, sehingga akan sulit bagi pebisnis untuk mendata konsumen yang datang ke tokonya dan pebisnis juga tidak bisa mentarget ulang pengunjung yang pernah datang.
Alurnya seperti ini, calon pembeli akan datang, lalu melihat lihat barang bahkan bertanya kemudian pergi. Tanpa Anda bisa menghubungi calon pembeli tadi untuk membangun kepercayaan.
Ini juga berarti pemilik toko online di marketplace akan kehilangan kesempatan untuk melakukan prospek yang berujung pembelian. Padahal moment pembelian tidak selalu terjadi pada kesempatan pertama.
Dan jangan lupakan juga, apabila Anda pemilik toko online di marketplace melakukan promosi maka traffic yang datang ke toko Anda bukan tidak mungkin akan merembes ke toko sebelah. Yang juga bukan tidak mungkin hadir dengan harga yang lebih murah dan spesifikasi produk yang sama.
4. Gerbang Commision fee Yang Siap Menanti
Rasanya sudah bukan rahasia lagi diantara pebisnis online, kalau gerbang commision fee untuk setiap transaksi di marketplace akan semakin dekat. Nantinya setiap transaksi di marketplace akan dikenakan baik itu dibebankan ke penjual ataupun pembeli.
Intinya sih sama, harga jadi lebih tinggi.
Dan tantangan untuk menjual barang pun juga semakin besar. Dari sumber informan yang dapat dipercaya, commision fee akan ditetapkan dalam bentuk persen, dan hanya kemungkinan kecil saja ditetapkan flat price untuk commision fee.
Sedikit banyak “commision fee” akan berpengaruh ke jumlah pembeli.
Trus bagaimana solusinya?
Agar investasi waktu yang selama ini sudah dihabiskan di marketplace tidak terbuang percuma.
Solusi Menyelamatkan Diri Dari Perangkap di Marketplace
Karena itu beberapa kawan yang sudah menyadari perangkap berjualan di marketplace biasanya akan membangun toko online sendiri. Alih alih numpang di Bukalapak atau Tokopedia.
Atau minimal berinvestasi sedikit waktu tetap berjualan di marketplace, sebagai batu loncatan. Sembari membangun toko online nya siap launching dan berdiri sendiri.
Biz.Deerham.com mencoba untuk membantu meredakan kekhawatiran teman teman pebisnis online di Marketplace, ataupun bagi mereka yang secara personal baru ingin menjajal bisnis online.
Caranya?
Dengan Jasa Pembuatan Website Terkelola
Mudah, Cepat, dan Biaya Murah. Apakah itu produk ataupun yang ingin dipasarkan, memiliki website sendiri jelas lebih baik. Biz.Deerham akan memudahkan mengelola website ataupun toko online karena sistem wordpress yang kami buatkan akan mudah dicerna, sangat sangat friendly. Langsung terima jadi dan pembuatannya cepat.
Kontrol penuh pun bisa Anda nikmati, misalnya saja untuk urusan marketing online. Anda perlu mengetahui berapa banyak pengunjung yang datang, berapa lama pengunjung stay didalam website, dan halaman web yang mana yang perlu diganti. Seperti data dibawah ini
Jasa pembuatan website terkelola akan membantu Anda untuk melakukan monitoring, dan advise. Plus bagaimana membangun database konsumen.
Menarik bukan?..tapi tidak sampai disana
Karena setiap pembuatan website nantinya akan di infaq-kan 10% nya ke Muallaf Center Indonesia untuk membantu perjuangan para Da’i dan ummat.
Selain itu, tim Deerham juga menyiapkan beberapa materi bonus yang berguna untuk pengembangan website, seperti materi SEO, panduan memperbanyak pelanggan baru, dan PROFIT secara CEPAT dengan Google Adwords.
Jadi, sudah paham dengan Apa yang saya maksud dari “perangkap mengerikan di situs jual beli online?”
Apa rencana Anda…