artikel SEO freidnly

Hanya 5 Menit, Seperti Ini 8 Cara Menulis Artikel SEO Friendly Yang Memikat

Mudah, Cepat, dan Tahan lama. Sehingga artikel sederhana yang telah ditulis tetap bisa terus menerus mendatangkan pengunjung. Itulah pentingnya kita memahami bagaimana cara menulis artikel seo friendly.

Kemampuan untuk menulis artikel yang seo friendly dibutuhkan untuk efisiensi budget pemasaran, sehingga biaya iklan dapat dikurangi secara bertahap. Demikianlah kesimpulan yang saya temukan dari berbincang bincang dengan beberapa klien SEO.

Pertanyaanya, dengan sedemikian bejibun nya panduan menulis artikel yang seo friendly, apakah semuanya dapat diaplikasikan?

Untuk itu saya kan bahas panduan bagaimana menulis artikel seo friendly yang sederhana namun tetap menarik hati pembaca, dan hanya dalam 5 menit. Keren kan!

Lanjut..!

1. Prioritaskan User Experice

Bagi seorang penulis atau SEO optimer pemula, umumnya akan merasakan dillemma yang edan edanan. 3 hari 2 malam susah makan kecuali kalau laper ..:D

Coba bayangkan, Anda akan memilih yang mana

Struktur artikel yang SEO banget sehingga mudah menghiasi halaman pertama Google tapi ngak nyaman dibaca

atau…

Artikel menarik yang ditulis dengan cantik dan mampu menghanyutkan perasaan pembacanya TAPI SAYANGNYA, ngak ada yang baca karena gagal ditemukan di mesin pencari.

Mana yang harus diutamakan?

Saya pribadi akan memilih artikel yang memanjakan user experience secara moderate.

Maksudnya, artikel harus yang dapat dinikmati pembaca sehingga sangat potensial mendatangkan penjualan dan artikel tadi juga sebisa mungkin disesuaikan dengan kaidah SEO.

Inti dari User Experience (UX) adalah, menyajikan konten dan website yang berkualitas dengan menempatkan pembaca sebagai sasaran utamanya. Makanya se-mastah apapun Anda, jika tidak memperhatikan user experience maka bisa dipastikan pesan yang ingin disampaikan tidak akan maksimal terserap.

NB: Selain kaidah penulisan yang memprioritaskan user experience Anda juga perlu memperhatikan UX secara keseluruhan website.

Web Layer Yang mempengaruhi UX
Web Layer Yang mempengaruhi UX

2. Riset keyword

Kunci dari mendapatkan pengunjung di Google, salah satunya adalah memilih keyword. Ada baiknya kamu mengukur kemampuan website dan kondisi pesaing. Jika belum siap bersaing dengan web besar tidak ada salahnya mentargetkan keyword yang paling baik dan tertarget.

Misalnya web toko online Anda yang berlokasi di Depok menjual busana muslim, maka beberapa variasi keyword yang bisa diincar:

Jual Busana Muslim di Depok
Jual Promo Gamis Warna Hitam di Depok

Lihat variasi diatas, semakin panjang suatu keyword maka umumnya pengunjung yang masuk akan semakin tertarget dan persainganpun akan semakin mudah. Bukan tidak mungkin, web Anda akan segera menghiasi halaman pertama dan Anda akan dibuat repot orderan.

Nah untuk gambaran mudah mengukur tingkat kesulitan keyword. Anda bisa menganalisa seperti ini:

  1. Jika hasil pencarian sudah ada web besar dan pakai ads, ini dapat dikategorikan keyword susah banget
  2. Jika hasil pencarian sudah tidak ada web besar tapi sudah banyak yang pakai ads, ini dapat dikategorikan keyword susah.
  3. Jika kata kuncinya sangat general (mis. “busana”) ini dapat dikategorikan keyword susah banget
  4. Jika kata kuncinya sangat cukup general (mis. “busana muslim”) ini dapat dikategorikan keyword susah banget
  5. Jika kata kuncinya cukup jelas -mengandung predikat (mis. “jual busana muslim”) ini dapat dikategorikan keyword agak mudah
  6. Jika kata kuncinya cukup jelas -mengandung predikat + keterangan lokasi (mis. “jual busana muslim di kemang”) ini dapat dikategorikan keyword mudah

3. Mainkan Peran Keyword di Judul Artikel

Dibagian Ini, optimasi wajib dilakukan apabila Anda ingin mudah bersaing di Search Engine Result Page. Pertanyaannya kenapa harus dibagian judul?

Secara teknis judul (title) adalah bagian pertama yang di crawl Google untuk menentukan topik suatu artikel. Ibarat sebuah toko yang menjual lampu petromak maka ia harus menulis “Jual lampu petromak” di depan tokonya.

Jika tidak Anda maksimalkan peran keyword dijudul artikel maka sama saja menyuruh pembaca untuk menebak-nebak tema postingan Anda.

Dan dalam hal ini, Google dapai disamakan dengan pembaca.

Sudah memainkan peran keyword di judul artikel?

Kalau sudah sekarang kita merujuk ke point pertama tadi, prioritaskan User Experience. “mengorbankan user (pembaca) hanya demi mengejar keyword-keyword utama di dalam title postingan”.

Lalu pertanyaan berikutnya, Berapa panjang judul artikel bisa kita buat?

Inilah hal yang banyak klien saya tanyakan, untuk judul usahakan untuk kurang dari 600px. Karena satuannya pixel maka batasan ini tidak baku harus berapa banyak karakter karena tergantung dari jumlah pixel yang dipakai tiap karakter.

4. Tulis Artikel Yang Panjang dan Mendalam

Ingat kata kuncinya “Panjang dan mendalam”, bukan “panjang atau mendalam”. Ini berarti artikel sederhana yang kamu tulis tidak hanya asal panjang tapi juga bermanfaat untuk pembacanya.

Kalau Anda mampu menulis artikel yang panjang dan tetap mengutamakan user experience maka hasilnya akan lebih bagus. Misalnya pageview meningkat, avg time one site meningkat, bounce rate menurun dan sebagainya.

Namun bagaimana apabila Anda bersikeras menulis artikel yang panjang tapi hanya untuk memenuhi target SEO friendly? saya rasa hasilnya tidak akan efektif.

Pembahasan konten yang panjang dan mendalam ini juga dikenal dengan istilah in-depth content.

Berdasarkan analisa Backlinko.com terhadap 1 juta pencarian di Google baru-baru ini mendapati bahwasanya rata-rata panjang artikel di halaman 1 SERP adalah 1.890 kata.

Jumlah kata mempengaruhi SEO Friendly
Jumlah kata mempengaruhi SEO Friendly

NB: Hindari penggunaan kalimat atau topik yang tidak perlu hanya untuk mengejar jumlah kata yang banyak. Justru sebaiknyagunakan kalimat yang simpel tertarget dan tidak bertele-tele, agar topik yang anda bahas bisa lebih luas dan padat.

5. Optimalkan Gambar

Bicara optimasi gambar untuk artikel menarik yang seo friendly setidaknya ada dua yang perlu diperhatikan. Pertama orisinalitas gambar dan yang Kedua bagaimana mengenalkan gambar ke mesin pencari Google.

Soal orisinalitas gambar ini termasuk urusan yang sangat sensitif, Google itu maunya gambar yang unik di Google Image. Sehingga google bisa memberikan banyak variasi bagi penggunanya. Jadi untuk yang ngincer trafik dari Google image, pastikan kalian memahami maunya google.

Untuk itu kamu harus memiliki gambar yang unik.

Banyak ide untuk membuat gambar yang dianggap unik, umumnya orang akan mengeditnya menggunakan photoshop, kamu cukup dengan menambahkan kata atau membalik gambar asli. Efisien kan!

Sementara cara yang paling efektif tapi cukup ribet ya bikin foto sendiri.

Selain hal diatas, cara SEO untuk google image tentu alt dan title yang mengandung keywords. Disinilah kita mengenalkan gambar kita kepada Google.

Tips

Resolusi yang tajam dan ukuran gambar lebih besar biasanya menjadi pertimbangan google untuk tampil lebih di prioritaskan di search engine. Usahakan untuk menggunakan gambar dengan ukuran 400px x 600px. Jangan lupa melakukan kompresi file agar tidak memberatkan loading web.

Biasanya, saya menggunakan fitur dari Photoshop yakni “Save for Web”. Dengan fitur ini, kita bisa merubah gambar yang ukurannya sekian MB menjadi puluhan KB tanpa (begitu) merusak resolusi gambar.

6. Internal Link

Internal linking adalah link antar halaman yang ada dalam satu blog/website.

Internal link bukan saja bisa membuat visitor betah, tapi juga bermanfaat buat SEO offpage. Meskipun baik tapi usahakan untuk hanya menggunakan internal link yang berkaitan agar tidak mengganggu visitor. Dengan internal link yang baik web Anda juga akan mendapatkan link juice yang OK OCE.

Ilustrasi link juice sebagai berikut.

SEO Link juice
llustrasi Link juice dalam SEO

Dengan internal link, jika salah satu halaman mendapat sebuah backlink, maka 85% power dari backlink tersebut akan mengalir dan terbagi-bagi ke halaman lain yang mendapat link dari halaman tersebut (biasa disebut dengan linkjuice).

7. Gunakan Latent Semantic Index (LSI)

Sebagai penulis online saya yakin setidaknya anda pernah mendengar apa itu LSI / Latent Semantic Index. Anda bisa memanfaatkannya sebagai varasi kata agar tulisan tidak terkesan hambar, namun tetap bisa maksimal dimata Google. Dan bahan dengan memasukkan LSI sebagai variasi kata malah membuat konten semakin relevan.

Contoh LSI untuk leyword "Manfaat Kopi"
Contoh LSI untuk leyword “Manfaat Kopi”

Sebelum membangun artikel pun ada beberapa parameter yang bisa kita periksa baik sebelum ataupun setelah menulis;

Original konten – Konten yang main ideanya baru dan bahkan menghasilkan sudut pandang baru.
AVG Time On Page – Secara kuantitatif, indikatornya bisa berupa lamanya pengunjung membaca
Topiknya harus bisa direkomendasikan atau sudah teruji. Untuk menguji dan riset topik kita bisa memanfaatkan Buzzsumo

8. Persingkat URL (Permalink)

Sedikit berbeda dengan metode penulisan judul yang selain ada keyword tapi juga sebisa mungkin variatif, untuk optimasi URL atau dikenal juga dengan sebutan Permalink gaya yang bagus bukan yang kaya variasi keyword, melainkan yang mudah dideteksi oleh search engine apa yang menjadi topik utama artikel tersebut.

Ini tips saya amati dari beberapa blog SEO ternama. Ambil sample seperti http://xyz.com/on-page-seo, padahal jika mengacu pada artikel bukankah akan lebih biaik jika http://xyz.com/on-page-seo-factor-of-a-perfectly-optimized-site.

Nah, pada akhirnya ini lah jawabannya

Make your page’s URL shor and keyword rich. An industry study found that shorter URLs rank better in Google

Udah, sementara segitu dulu biar sesuai dengan topiknya Hanya 5 Menit. Kalau nantinya ada tambahan atau ada pertanyaan teknis silahkan komentar, dan akan saya tambahkan di konten untuk menjawabnya.

Apabila Anda merasakan kesulitan dalam membuat konten yang menghasilkan banyak pengunjung tertarget, silahkan mengunjungi halaman ini.

SEO-CTA

Jika dirasa bermanfaat silahkan di share di sosial media.

Leave a Comment

Saya Baru Aja Dapat Ilmu MAHAL, Kebayang Kalau Bocor Ke Orang. Kamu Mau?