[icon_box title=“@DaruratSiroh“ icon=” icon-instagram” image=”” icon_position=”left” border=”0″ link=”https://www.instagram.com/daruratsiroh/” target=”_blank” animate=”” class=””]Follow @DaruratSiroh – Literatur fakta sejarah dunia dengan sudut pandang Netral tanpa negatif thinking – إنا فتحنا لك فتحا مبينا.[/icon_box]
Saat itu Turki Ustamani diakui memiliki keunggulan dalam banyak hal, bahkan jika dibandingkan dengan Imperium Romawi atau Eropa sekalipun. Bahkan kebudayaan dan intelektualitas berada pada tataran tertinggi jauh melebihi kebudayaan Yunani dan filusufnya, semua dihasilkan hanya karna dekat dengan Islam.
Paul Kennedy, Seorang sejarahwan besar dari barat yang merupakan kebanggan beberapa universitas ternama seperti St Antony’s College, Oxford, Newcastle University, dan University of Oxford mengungkapkan keyakinannya tentang Turki Ustmani:
Imperium Ustmani lebih dari sekedar mesin militer. dia telah menjadi penakluk elit yang telah mampu membentuk satu kesatuan iman, budaya dan bahasa pada sebuah area yang lebih luas dari yang dimiliki oleh imperium Romawi dan untuk jumlah penduduk yang lebih besar. Dalam beberapa abad sebelum tahun 1500 dunia Islam telah jauh melampaui Eropa dalam bidang budaya dan teknologi. Kota kotanya demikian luas, terpelajar, perairannya sangat bagus.
Beberapa kota diantaranya memiliki universitas dan perpustakaan yang lengkap serta masjid masjid yang Indah. Dalam bidang matematika, kartografi, pengobatan, dan aspek aspek lain dan sains serta Industri. Kaum Muslim selalu berada jauh di depan eropa(barat).
Namun pada abad XIX M terjadi perubahan yang signifikan. Masyarakatnya semakin menjauhi sunnah, banyak bid’ah merebak pun kemewahan dunia banyak menyita waktu dan menjauhkan dari Ilmu. Kewibawaan Turki mulai memudar seiring dengan besarnya sikap inferior masyarakat Ustmani. Sebabnya adalah menjauhi Islam sebagai panduan sehingga gagal beradaptasi dengan pengaruh modernitas yang datang