Apa kamu pernah mendengar tentang obat injeksi buvanest spinal? atau bagi yang kuliah didunia kedokteran pernah dengar proses injeksi untuk anastesi? Kalau ia, tentu sedikit banyak akan diberitau tentang pentingnya dosis yang tepat.
Dalam menjalani proses injeksi buvanest spinal, penting kita mengukur ketepatan dosisnya. Sebab buvanest atau dikenal dalam nama medisnya Bupivacaine merupakan obat yang akan disuntikan kedalam kandungan, oleh sebab itulah meskipun obat buvanest spinal nya sudah benar akan tetapi jika dosisnya berlebihan maka bisa berakibat fatal (repot yah). Berbeda dengan obat anastesi / pembiusan lainnya.
Termasuk Jenis Apa Anastesi Buvanest Spinal ?
Obat Buvanest Spinal atau Bupivacaine merupakan salah satu jenis anestesi lokal dan regional jenis amida yang bekerja dengan mengurangi aliran keluar-masuk sodium di sistem saraf. Sebelum kita memasuki penjelasan yg lebih dalam, alangkah lebih baiknya kita terlebih dahulu mengetahui proses pembiusan atau dalam medis dikenal dengan istilah anestesia.
Buvanest Spinal atau Bupivacaine dapat diindikasikan sebagai analgesia atau anestesi lokal maupun regional sesuai dengan prosedur diagnosis (penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti gejala-gejalannya), prosedur pembedahan, bedah mulut, terapi dan prosedur obstetric (ilmu kebidanan).
Setidaknya terdapat 3 jenis anastesi yang umum dikenal;
- Anastesi Total, sesuai namanya ini berarti membuat pasien pingsan total alias hilang kesadaran menyeluruh.
- Anastesi Regional, jenis pembiusan ini diperuntukan pada bagian tertentu saja sehingga pasien masih memiliki kesadaran.
- Anastesi Lokal, Jenis pembiusan yang terakhir ini dilakukan pada sebagian kecil daerah tubuh.
Penggunaan Buvanest Spinal di dalam dunia medis sangat dibutuhkan untuk pembiusan, karena Buvanest Spinal memiliki zat aktif utama bernama Bupivacaine, yang lebih dikenal dengan nama dagang Buvanest Spinal. Perlu sedikit dipahami bahwa, buvanest spinal ini berbeda dengan asam tranexamat yang sering kali tertukar (http://www.kompasiana.com/arhamblogpreneur/asam-tranexamat-dan-buvanest-spinal-mari-kenal-perbedaannya_55fcfb9d147b618e05ce71e0)
Anestesi atau yang biasa kita sebut dengan kata pembiusan ini, selain penggunannya berbeda-beda, ada juga yang memiliki masa kerja pendek maupun panjang. Anestesi atau pembiusan merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan cemas selama tindakan medis dilakukan dengan baik serta untuk tujuan pengobatan maupun diagnosis. Dalam farmakologi, buvanest atau bupivacaine merupakan anestetik lokal golongan amide yang dapat menyebabkan blokade penyebaran impuls sepanjang serat saraf yang reversibledengan mencegah masuknya ion natrium melalui membran saraf, dan diperkirakan bekerja dalam kanal natrium membran saraf.
Jika jumlah obat yang berlebihan mencapai sirkulasi sistemik dengan cepat, akan muncul gejala dan tanda toksisitas, terutama dari sistem saraf pusat dan kardiovaskuler.
Panduan Medis Bupivacaine (buvanest)
mempunyai lama kerja yang panjang dan potensinya sekitar empat kalinya lidocaine. Pada konsentrasi 5 mg/mL, lama kerja bupivacaine 2-5 jam setelah injeksi epidural tunggal dan hingga 12 jam setelah blok saraf perifer. Onset blokade lebih lambat disbanding lidocaine, khususnya jika menganestesi saraf yang besar, lalu ikatan protein plasma berjumlah 96%. Bupivacaine diekskresikan ke dalam urin.
Petunjuk Penggunaan (Buvanest spinal dalam ukuran dosis)
Pada prosedur pembedahan Bupivacaine atau Buvanest Spinal diindikasikan sebagai analgesia atau anestesi lokal maupun regional, bedah mulut, prosedur diagnosus, untuk terapi serta dalam prosedur obstetric (ilmu kebidanan). Jalur konsentrasi dan administrasi yang dianjurkan untuk buvanest spinal sebagai berikut:
– Blokade
retrobulbar 0,75%
– Blokade
saraf tepi 0,25%, 0,5%
– Blokade
simpatik 0,25%
– Infiltrasi
lokal 0,25%
– Kaudal
0,25%, 0,5%
– Lumbal
epidural (spinal) 0,25%, 0,5% dan 0,75% (non-obstetrik)
Selamat belajar (semoga dapet tambahan ilmunya…Amin)